Investasi 'Manusia Langka'

2/22/17

Investasi 'Manusia Langka'


Dalam waktu 10 tahunan ini saya bermain-main, bekerja, dan mengajar di berbagai universitas, LPK, komunitas, SMK, atau bahkan industri. Bidangnya animasi. Sebuah bidang yang membutuhkan waktu lama dalam proses pembelajaran. Baik secara skill, maupun pengalaman.


Banyak studio baru bermunculan. Banyak yang bangkrut sebelum berkembang. Hanya sedikit yang bertahan dan aktif berkarya, sedikit sekali. Ada banyak yang bertahan, tetapi 'enggan' maju dan menampakkan diri dalam ranah industri. Tidak sedkit yang ambisius, walau pada akhirnya hidup segan mati tak mau. Diantara sekian banyak problema teknis dan industri, cakupan distribusi dan keberlanjutan produk, satau yang saya cukup perhatikan keberadaaannya. Sumber daya manusia, atau kreatornya.

Saat ini tidak sedikit perusahaan besar yang mulai melirik animasi sebagai mesin meraup keuntungan. Tentu tidak salah, karena dalam dunia bisnis 'agama utamanya adalah profit'.

Apakah benar industri ini menghasilkan profit besar? atau modal besar tetapi profit minim?

Bagaimana dengan kesiapan SDM animasi, sebagai motor penggerak produksi? Lulusan SMK/kampus sudah siapkah bekerja?

Apa peranan komunitas offline maupun offline terhadap Industri animasi? Seberapa penting?

Biaya produksi animasi apakah semakin murah atau semakin mahal? Jika semakin murah, apakah dengan begitu gaji SDMnya semakin murah/murahan?

Bagaimana mengkomparasikan penghasilan/salary dengan kebutuhan pokok semakin melambung?

Sejauh apa peranan guru, dosen, pembimibing dan pengajar, balai pelatihan/diklat animasi di ranah akademik berusaha?

Apa yang sudah dilakukan perusahaan/studio animasi kaintannya dalam pengembangan SDM? Apakah mereka hanya 'menyerap madunya' tanpa ikut terlibat dalam kesiapan SDM?

Apa saja peranan pemerintah terhadap Industri ini? Bagaimana hukum lisensi softwares dijalankan?

Sebenarnya saya dan beberapa pelaku animasi sudah pernah memetakan berbagai masalah dan kemungkinan-kemungkinannya, lalu membahasnya dan menjadikkannya sebuah buku komplit. Tetapi karena perkembangan terus menerus bergerak maju, maka pertanyaan-pertanyaan diatas akan saya coba cari jawabannya, satu demi satu.

Tetapi ada satu hal yang menggelitik beberapa waktu lalu:

"Apakah industri produknya bisa kreatif? sebaliknya, Kreatif bisa diindustrikan?"

(sementara itu, produk-produk import semakin deras merajai Industri dengan berbagai kemasan menarik)

"ssslluuuuurrrrpppt.... sluprut kopi!"



...
Bantul, 22 Februari 2017

0 komentar :