Kompetisi itu bernama Festival
Saya masih ingat betul pada saat guru olah raga di SMP saya bertanya perbedaan antara PERTANDINGAN dengan PERLOMBAAN. Waktu itu tidak ada satupun siswa yang bisa menjawab, termasuk saya. Akhirnya pak Dadi, guru tersebut, menjelaskan dengan sederhana.
“Perbedaan paling mendasar antara
pertandingan dan perlombaan adalah posisi tubuh si peserta!,
katanya”. Murid-murid kebingungan, dan pak guru pun tersenyum
seraya menjelaskan secara lebih gamblang. Ya, peserta pertandingan
saling berhadapan, beradu, dan saling mengalahkan. Ada yang
dikalahkan secara terang-terangan, antara pemenang dan si kalah jelas
terlihat hasilnya secara langsung. Sedangkan peserta perlombaan
tidak. Mereka tidak saling mengalahkan, namun berlomba-lomba untuk
menampilkan sesuatu yang paling baik. Diakhiri dengan sebuah
keputusan Juri dengan nilai tertinggi. Pada akhirnya semua peserta
saling merayakan dengan perasaan senang.
Namun begitu kedua cara tersebut
mempunyai satu aturan baku, yaitu sportifitas. Ini yang harus
dijunjung tinggi oleh peserta. Sikap “legowo” dan apapun
hasilnya, ini hanya permainan, olah raga, kesenangan, bermain-main,
dst.
Kompetisi dan Festival
1 hari atau pekan gembira dl rangka peringatan peristiwa penting dan bersejarah; pesta rakyat:
-- kesenian daerah dl rangka peringatan 17 Agustus; -- sendratari Ramayana; 2 perlombaan: -- lagu-lagu keroncong akan diselenggarakan pd bulan ini
mem·fes·ti·val·kan v menyelenggarakan (mengadakan) festival
---
sumber: http://www.artikata.com/arti-67231-festival.html
1 hari atau pekan gembira dl rangka peringatan peristiwa penting dan bersejarah; pesta rakyat:
-- kesenian daerah dl rangka peringatan 17 Agustus; -- sendratari Ramayana; 2 perlombaan: -- lagu-lagu keroncong akan diselenggarakan pd bulan ini
mem·fes·ti·val·kan v menyelenggarakan (mengadakan) festival
---
sumber: http://www.artikata.com/arti-67231-festival.html
Kompetisi bisa diartikan sebuah
pertandingan, dan Festival ada perlombaan. Walaupun secara harafiah
sebuah kompetisi belum tentu saling berhadapan, namun semangatnya
adalah bersaing. Sedangkan sebuah festival bisa berarti pesta atau
sebuah perayaan. Semangat yang diusung adalah semangat
bersenang-senang antar peserta. Saling berlomba “bagus-bagusan”.
Rupanya kedua hal tersebut kurang
dimengerti oleh pembuat event tertentu. Tidak semua mengerti benar
definisi kedua jenis acara tersebut. Sekilas memang terkesan tidak
ada beda, hampir mirip, serupa tapi tak sama. Hal tersebut juga
sampai di wilayah event-event kreatif di Indonesia, termasuk animasi
dan film.
Beberapa event yang ingin mengusung
sebuah semangat perayaan tidak jarang salah kaprah dan membungkus
acara dengan nama kompetisi. Bukankan aneh jika sebuah karya di
kompetisikan? Diadu saling berhadapan (walau kenyataanya tidak
langsung)? Bukankah sebuah festival lebih tepat? Screening atau
awarding.
Screening adalah kegiatan menampilkan
karya film atau visual ke sebuah layar dan ditonton bersama-sama oleh
sebuah komunitas tertentu atau umum. Komunitas-komunitas film
independent biasanya sering melakukan hal ini dengan segala kemampuan
dan keterbatasan mereka. Bagi mereka yang penting adalah sebuah
apresiasi bahwa karya mereka diputar dan disambut dengan baik.
Hasilnya bisa beragam dan reaksi penonton adalah “penghargaan”
mahal bagi seorang kreator. Biasanya pula sang kreator berada disana
dan menjelaskan maksud dan pesan yang ingin disampaikan melalui
filmya tersebut. Sebuah ekspresi budaya melalui film.
Beda lagi dengan awarding. Disini
peserta dicari sendiri oleh penyelenggara acara. Mereka mencari
sampai ke daerah-daerah, melalui berbagai rekomendasi, informasi dari
berbagai sumber tentang kredibilitas sebuah karya dan pada akhirnya
diberi anugerah khusus. Biasanya dianugerahkan untuk karya yang sudah
teruji di masyarakat dan berpengaruh positif terhadap perubahan.
Tokoh-tokoh yang diberi penghargaan juga bisa atas rekomendasi
perseorangan atau lembaga masyarakat.
--- bersambung
0 komentar :
Post a Comment